Kamis, 19 Desember 2013

damaikan_hatiku_Tuhan


 
Aku hanya tidak ingin terlalu lama berdiam begini.
Dan aku pun enggan untuk memulai kembali berbicara masalah hati.
Karena inginku hanya berdamai denganmu, hati.

Sudah sejak lama aku berseteru dengan dikau.
Sepanjang waktu ini kuhabiskan terlalu banyak untukmu.
Aku sudah jengah dengan perseteruan yang tak ada ujungnya.

Bahkan masa-masa sulit begini hati masih saja bersikukuh dengan inginnya.
Ah, hati.
Mengalahlah, agar semuanya bisa baik-baik saja.
Bukan terlihat baik-baik saja.

#damaikan_hatiku_Tuhan



Bsk, 171213

Rabu, 11 Desember 2013

Menikmati Merapi

Part 1

Saat-saat seperti ini aku hanya ingin melakukan perjalanan.
Menuju suatu tempat yang takkan terusik oleh siapapun.
Menikmati setiap jengkal yang terlewati.
Mengenang masa-masa yang akan membangkitkan ghirahku.

Entah kenapa duduk di dalam bus menatap pinggiran jalan membuatku terasa nyaman.
Menghirup aroma angin yang melewati celah-celah jendela sambil memandang gagahnya Merapi.

Aku selalu meneriakkan bahwa AKU PASTI BISA.
Aku harus terus mencoba.
Ini hanya persoalan waktu saja.


~
Bsk, 031213 



Part 2


Bbrrrr. Air yang rasanya seperti es telah mengguyur tubuhku. Dingin. Sekarang tubuh ini tidak lagi beradaptasi dengan cuaca dingin kaki pegunungan. Namun aku tidak bisa mengelak karena satu jam lagi aku harus berangkat melanjutkan perjalanan. Melanjutkan misi masa depan.

Tepat pukul 6.30 aku kembali menaiki bus menuju tempat dimana aku mengais rezeki. Berharap hari ini lebih baik lagi. Ternyata dinginnya cuaca pagi ini seakan meruntuhkan semangatku meski tubuhku telah dibalut dengan jaket hitam. Tidak mengapa aku harus melawannya. Ini belum seberapa, pikirku menghibur diri.

Dan kembali perenunganku dimulai. Seperti kataku kemarin, merenung di dalam bus menjadi kesenangan tersendiri. Sengaja aku memilih tempat duduk di pojok belakang agar perenunganku tidak terusik. Namun sepanjang perjalanan Merapi begitu menggodaku. Aku teringat Novel semalam yang belum tuntas. Kucoba untuk menikmati Novel Tere Liye lagi, Rembulan Tenggelam di wajahmu.

Beberapa menit aku larut dengan rangkaian kalimat yang menghipnotisku. Namun tiba-tiba rasanya kepalaku pusing. Perut seakan diobok-obok seiring dengan bus yang melaju kencang. Aih, suasananya jadi kacau. Akhirnya kututup novel dan kumasukkan kembali ke dalam ranselku. Kuputuskan untuk kembali menatap Merapi. Mungkin Merapi cemburu karena biasanya aku selalu menatapnya.
Mianhae Merapi

Pesakitan



Tidak. Aku tidak ingin berakhir seperti ini. Seperti pesakitan yang tidak tau harus berbuat apa. Tergolek lemah menerima tatapan kasihan orang-orang disekitarnya.

"Aku tidak ingin sakit," jeritnya tertahan.

Namun perlahan penyakit itu semakin menggerogoti tubuhnya yang lemah.
Masa ini semakin menyesakkan dadanya. Mimpi-mimpi yang telah dibangun bertahun lamanya telah sirna.

Setiap kali bangun dari tidurnya ia selalu gelisah. Ia merenungkan masa depannya. Rasanya ia takut membayangkan masa depan seperti apa yang akan dijalani dengan kondisi yang menyedihkan itu.

Sesekali bayangan masa lalu juga tak luput dari memorinya. Bahkan kenangan itu seakan telah menjadi penguntit sepanjang hidupnya.

Malam gelap sering menjadi teman sepinya. Langit pun kerap menanyakan kabarnya. Tidak jarang buliran bening itu menganaksungai ketika ia merenungkan hidupnya yang nyaris hancur.

"Bagaimana ini?" tanyanya tergugu. Bahunya terguncang menahan isak yang tak terbendung.


~
Bsk, 091213

Senin, 28 Oktober 2013

Rencana_Pelaksanaan_Pembelajaran_Bahasa_Inggris_SMA_Kelas_XI.rtf

An Analysis of students listening ability in comprehending analytical exposition text


CHAPTER I
INTRODUCTION
A.    Background of the problem
In learning English there are four skills that must be learned by students, they are: listening, reading, speaking and writing. All of those skills are interrelated each other. For example, before students are able to master in written communication, they should be able to communicate in spoken communication earlier.
From the four skills above, listening is the first skill that has to be mastered by the students, because without having a good listening skill, the process of communication cannot run well. For example, the listener cannot catch what the speaker saying. According to Saricoban in Ostia (2007: 1) listening is fundamental language skill, it can be inferred that listening is important for communication. Therefore, the main purpose of teaching listening is to improve student’s skill in catching information/ message and ideas that are delivered by speaker to listener.
From the explanation above, listening has many advantages. One of them is for communication because if some one good in listening, it will make oral communication well. Beside that, the students can catch information/ ideas from the speaker.
There are some problems causing student have difficulty in comprehending listening. One of the main problems is made by media, such as the media is not having clear sound, and sometimes the cassette get broke. Another problem can be made by the students, students need to hear more than once, the students also cannot understand fast in natural native speech. The students often ask the teacher to slow down and reply the cassete by teacher voice.
Some observation and researches particularly for English teaching in Indonesia have found some facts about teaching listening. According to Brown and yule in Nunan (2001: 24) explains that there are four factor which can effect the difficulty of oral language: the speakers (how many they are, how quickly they speak, type of accent), the listener (the role of the listener, the level of response required, the individual interest in the subject), the content (grammar, vocabulary, information structure, background knowledge assumed) and support (pictures, digrams, or other visual aids to support the text).
Based on the explanation above the researcher can conclude that listening one of skill that not easy to learn by the students, but in the curriculum of senior high school they learn about listening skill and must comprehend about that skill.
At syllabus of SMA, it is stated that the students have to study listening. According to KTSP, the goal of teaching listening in SMA, the students have to understand the meaning in short functional text and simple essay monologue text in form oral in daily context. In listening, the students listen something to achieved some purpose and it is reflected in some kinds of genres. Each genre has differences in social function, generic structure and language feature.
There are many kind of genre or text that can be given to the students. Harmer in Hidayah (2010: 2) points out that the types of the text given depend on who the students are. They are narrative, spoof, recount, news item, procedure, descriptive, anecdote, exposition (Analytical and Hortatory), explanation, discussion, review.
Moreover, divisions of genres in syllabus of second grade students of senior high school, they are: report text, narrative text, anlytical exposition, spoof text, descriptive text and hortatory exposition. However, there are only three genres that is taught in the first semester. They are: report text, narrative and analytical exposition text. In short, each type of text is taught by introducing the students to the model text with a hope that they will be able to comprehend the types of text well. One of them is analytical exposition text.
An analytical exposition text is a text that elaborates the writers’ idea about the phenomenon surrounding. Its social function is to persuade the reader that the idea is important matter. According to Purwati, M and Yuliani (2005:66), analytical exposition text is a text that is designed to persuade the readers or listeners that something is the case. In short, analytical exposition text is a text that is to persuade the readers or listeners that something is the case.
In understanding a text, the students have to understand the generic structure of the text and also the language feature of the text. According to Jide (2009: 1), the generic structures of analytical exposition are thesis, arguments, and reiteration. Moreover, the generic structures of analytical exposition usually have three components: (1) Thesis, it is introduces the topic and shows speaker or writer’s position; outlines of the arguments are presented. (2) Arguments. It is consist about point and elaboration. Point, states the main argument and elaboration, develops and supports each point of argument. (3) Reiteration or conclusion, reiteration (restatement), restates speakers or writers position.


selengkapnya 

Materi Writing

Minggu, 22 September 2013

The World's Greatest




Yeah,Uhh...
Uhh...
Yeah..
It's the worlds greatest, Yo,
It's the worlds greatest, Come on,
Worlds Greatest, Ever

I am a mountain
I am a tall tree
Oh, I am a swift wind
Sweepin' the country
I am a river
Down in the valley
Oh, I am a vision
And I can see clearly
If anybody asks u who I am
Just stand up tall look 'em in the Face and say

[Chorus]
I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
Hey, I made it
I'm the worlds greatest
And I'm that little bit of hope
When my backs against the ropes
I can feel it mmm
I'm the worlds greatest

I am a giant
I am an eagle
I am a lion
Down in the jungle
I am a marchin' band
I am the people
I am a helpin' hand
And I am a hero
If anybody asks u who I am
Just stand up tall look 'em in the Face and say

[Chorus]
I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
I made it
I'm the worlds greatest
And I'm that little bit of hope
When my backs against the ropes
I can feel it
I'm the worlds greatest

In the ring of life I'll reign love
(I will reign)
And the world will notice a king
(Oh Yeah)
When all is darkest, I'll shine a light
(Shine a light)
And use a success you'll find in me
(Me)

I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
Hey, I made it
I'm the world's greatest
And I'm that little bit of hope
When my back's against the ropes
I can feel it
I'm the world's greatest

I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
Hey, I made it
I'm the world's greatest
And I'm that little bit of hope
When my back's against the ropes
I can feel it
I'm the world's greatest

I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
Hey, I made it
I'm the world's greatest
And I'm that little bit of hope
When my back's against the ropes
I can feel it
I'm the world's greatest

[*]
It's the greatest
Can you feel it
It's the greatest
Can you feel it

[Repeat * while:]
I saw the light
At the end of a tunnel
Believe in the pot of gold
At the end of the rainbow
And faith was right there
To pull me through, yeah
Used to be locked doors
Now I can just walk on through
Hey, uh, hey, hey, hey
It's the greatest
I'm that star up in the sky

I'm that star up in the sky
I'm that mountain peak up high
Hey, I made it
I'm the world's greatest
And I'm that little bit of hope
When my back's against the ropes
I can feel it
I'm the world's greatest 
 
 

HUT RI ke 68 di Gunung Merapi, Sumbar

Selasa, 03 September 2013

SINGGALANG, HATIKU GAMANG



Rinduku, rindu siang dan malam. Perih tak tertahankan. Seakan ribuan jarum menusuk-nusuk dadaku. Masih teringat aroma Telaga Dewi  yang menemani cerita panjang kita malam itu. Hawa dingin di pinggiran telaga seakan terabaikan karena ada kamu disampingku. Menemani malam yang sunyi menatap purnama.

Entah kenapa semenjak perkenalan kita beberapa jam yang lalu sebelum pendakian ke Singgalang  ini membuat jantungku berdetak kencang. Berpacu dengan langkah kita  menyisiri jalan setapak yang ditempuh beriringan. Medan yang sulit dan kemiringan pendakian bukan menjadi penghalang untuk sampai ke puncak. Padahal aku termasuk salah seorang yang dikhawatirkan oleh rombongan karena masih pemula dan belum pernah mengikuti kegiatan ekstrim seperti ini. Akan tetapi, itu semua terkalahkan oleh semangat dan dukungan dari kamu.

Yah, bayangkan saja aku yang tidak terbiasa menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki sekarang harus meniti jalan setapak dipenuhi dengan hutan di kiri kanan jalan sebelum mencapai Mata Air I. Bahkan perjalanan selama satu setengah jam tidak terasa bagiku.

Aku masih ingat ketika kita berlima menikmati langkah demi langkah menuju Mata Air Kedua. Aku dan kamu belum banyak berbicara karena diantara kita masih malu-malu. Dan sama-sama belum ingin memulai pembicaraan. Seiring dengan jalur yang kian ekstrim membuat kita berinteraksi dengan tindakan. Kamu sering mengulurkan tangan ketika jalan yang kita lalui terlalu miring dan tinggi. Awalnya aku masih ragu namun karena keadaan mengharuskanku menerima uluran tanganmu. Kita hanya bicara lewat senyuman dan tatapan mata.

Pukul dua lewat dua puluh menit kita sampai di peristirahatan kedua, Mata Air Kedua. Disini bertemu rombongan dari UNAND yang telah lebih dulu sampai. Sambil menikmati sepoinya angin kami berbincang-bincang satu sama lain.

“So, sudah berapa lama keinginan ini terpendam Grace?” ujar Bang Gee, ketua Tim.

“Hm, dah lama juga Bang, semenjak aku masih es em pe,” jawabku nyengir.

“Ckck, gimana rasanya sudah sampai disini?” lanjut Bang Gee.

“Amazing, benar-benar nggak nyangka bisa sampai sejauh ini Bang,”

“Pantesan semangatnya menggebu-gebu ya Kak,” ujar Frans, yang aku panggil Kapten.

“Ah, semangatnya bukan karena itu Frans, tapi …,” Kak Gendhis memotong cepat.

“Tapi apa Kak?” tanya Frans penasaran.

“Itu tuh, si bule India,” goda Kak Gendhis sambil menunjuk Zack dengan mulutnya.

Ya, lelaki yang aku bicarakan tadi namanya Zack.

“Owh, ehem…” Frans dan Bang Gee mendehem serempak.

Zack yang sedari tadi diam hanya tersenyum digodain mereka.

Ah, dingin kali ini anak, pikirku.

Usai istirahat aku dan teman-teman kembali melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya. Kami menikmati alam bebas, hutan yang ditumbuhi pohon-pohon tinggi serta berbagai tumbuhan perdu lainnya. Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan akhirnya tepat pukul delapan malam kami sampai di sebuah telaga. Menakjubkan. Itu kata yang terlontar dalam benakku. Cahaya bulan menyinari air telaga sehingga ada cahaya indah yang terlihat di telaga. Setelah istirahat beberapa menit kemudian kami pun mendirikan tenda.

Dinginnya udara di sekitar telaga tidak menyurutkan keinginanku untuk menikmati malam. Rasanya aku tidak ingin melewatkan momen ini meski kantuk mulai menyerangku. Aku duduk sendirian sambil menatap langit.

Tiba-tiba seseorang datang dan duduk disampingku. Ternyata Zack.

“Hey, ngelamunin apa?” Tanyanya sambil menyodorkan segelas cappuccino.

“Makasi. Gak, gak ngelamun kok. Aku lagi merenung aja. Ternyata dalam hitungan jam akhirnya aku bisa sampai disini. Mewujudkan impian yang selama ini kupendam.” Jawabku mantap.

“Dah berapa lama emangnya ingin kesini?” lanjutnya.

“Hm, sejak aku SMP tapi orangtuaku gak pernah ngijinin,” jawabku.

“Aku salut juga lihat semangat kamu. Walaupun pemula tapi punya keberanian dan tekad yang kuat. Yah, meski awalnya kamu sedikit cerewet nanyain jam,” 

“Hehe, maklum aku masih baru dan belum menyatu dengan alam. Ngomong-ngomong kamu sering adventure juga ya?”

“Ya, bisa dibilang gitu. Aku sangat suka yang namanya petualangan. Karena aku merasakan Nikmat Tuhan lewat alam yang aku jelajahi,”

“Hebat ya, aku juga ingin seperti kamu, berpetualang di alam bebas. Menikmati setiap inci ciptaan Tuhan.

Aku jenuh dengan hidupku yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Terkungkung diruangan ber-AC dan berkutat dengan laptop membuatku sumpek. Bahkan hari libur pun harus kerja. Jenuh rasanya,”

“Kenapa kamu tidak ngatur jadwal buat kegiatan di alam. Setidaknya itu bisa mengurangi tingkat stress selama bekerja,”

Betul juga ya saran kamu, tapi aku masih gak berani untuk pergi sendiri,”

“kenapa mesti pergi sendiri buk? Kan kita bisa pergi bersama.

Kamu yakin kita bisa berpetualang bersama lagi? Tanyaku memastikan.

Why not? Jawab Zack mantap.

Aku mengangguk-angguk memikirkan tawaran Zack. Buatku ini adalah kesempatan mewujudkan mimpi-mimpiku. Mengingat aku masih awam dengan semua yang berbau alam.

“bagaimana kalau kita bikin rencana dari sekarang. Ujar Zack membuyarkan lamunanku.

“oke, siapa takut,” tantangku.

Hm, aku punya rencana ke Semeru, lanjutnya.

Semeru?

Iya, kenapa?

Aku baru saja memikirkan hal yang sama, jawabku.

Wah, berarti kita sehati ya? Goda Zack.

Hm, aku pikir kita sehati untuk menaklukkan gunung.

Lah, kenapa melamun lagi? Ujar Zack memecah kesunyian.

“Hm, aku sering berpikir apakah masih ada kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpiku?” jawabku sendu.

Kenapa?

Huft, aku menghela nafas panjang dan mencoba mengumpulkan energi untuk menjawab pertanyaan Zack.

Yah, sebenarnya aku tidak begitu yakin dengan kehidupanku esok. Aku seperti pengelana yang tersesat di gurun pasir. Selalu melangkah namun tidak tahu harus kemana.”

Maksud kamu?

Aku nggak tahu yang sebenarnya terjadi pada hidupku Zack, aku kehilangan semangat hidup. Aku tidak percaya lagi akan mimpi-mimpi yang aku ikrarkan. Semuanya pupus diterbangkan angin.

Kenapa bisa?

Aku ngerasa hidupku sekarat Zack, orangtuaku bercerai dua bulan yang lalu. Setelah pertengkaran demi pertengkaran menjadi hidangan lezat setiap harinya. Dari kecil aku mengenal karakter bapak yang selalu keras dan ringan tangan. Tidak jarang setiap kali aku pulang ibu menangis usai bertengkar dengan bapak. Seringkali aku melihat bekas tangan bapak di tubuh ibu karena meluapkan emosinya. Aku benci dengan diriku sendiri karena tidak mampu berbuat sesuatu. Dari dulu aku tidak pernah diberi kebebasan untuk berbicara. Apa yang aku bicarakan dianggap angin lalu. Pernah suatu kali aku mencoba melawan bapak karena tidak tahan dengan perlakuan kasar bapak. Seketika bapak berteriak, tahu apa kau anak ingusan, katanya membentakku. Semenjak kejadian itu aku tidak pernah berani berbicara ketika pulang ke rumah. Bahkan hatiku rasanya sudah tidak ingin menginjakkan kaki dirumahku lagi. Aku lebih memilih tinggal dikontrakan dan menyibukkan hari-hariku dengan pekerjaan. Kupikir tidak ada gunanya aku hidup jika  hanya menjadi pecundang.

“Kamu bukan pecundang Grace! Kamu terjebak dengan kondisi yang tidak seharusnya kamu lihat semenjak kecil. Percekcokan yang terjadi antara orangtuamu membuat mental kamu drop. Beberapa orang yang mengalami hal ini lebih memilih menarik diri dari pergaulan. Kepribadiannya sering introvert. Kadang, mereka juga mengalami phobia sosial.

Phobia sosial?

Ya, phobia sosial. Mereka yang mengalami ini sering tidak percaya diri dengan kemampuannya. Merasa takut dengan keramaian. Seakan-akan orang-orang disekitar menertawakan dirinya. Dengan keadaan seperti itu bisa menyebabkan depresi.

Persis sekali

Apanya yang persis Grace?

Apa yang kamu jelaskan persis banget dengan apa yang aku alami. Aku sering ngerasa orang-orang disekitarku mencemooh apa yang aku lakukan. Seolah-olah ada bisikan-bisikan yang membuatku semakin takut untuk keluar rumah. Untuk kerja saja aku berusaha sekuat tenaga melawannya. Aku benar-benar telah kalah, hancur berkeping-keping. Untuk menolong diri sendiri saja aku tidak sanggup apalagi menolong ibu dan adik-adikku. Aku telah gagal menjadi contoh bagi adik-adikku Zack.

Kamu nggak boleh seperti itu Grace. Percayalah kalau kamu sedang diuji Tuhan. Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak kita sanggup untuk dipikul. Siapapun kita pasti pernah mengalami masalah. Kamu masih bersyukur meskipun orangtuamu bercerai tetapi mereka masih ada. Kamu masih punya kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Sedangkan aku tidak ingat bagaimana wajah ayah dan ibuku, ujar Zack tersendat.

Maksudmu?

“Yah, aku adalah satu-satunya korban selamat ketika kecelakaan yang menimpa keluargaku 25 tahun silam. Aku dibesarkan oleh orang yang tidak ada hubungan tali darahnya denganku.

Sejenak Zack terdiam mengatur nafas dan suaranya. Kurasakan dia kesulitan untuk menguraikan kisah hidup yang dilaluinya. Aku yakin dia mencoba tegar dan tidak mau terlihat cengeng dihadapanku. Kemudian Zack kembali bercerita meski dengan suara serak.

“Aku pun juga pernah mengalami masa-masa sulit dimana aku tidak mampu melakukan sesuatu buat seseorang yang kusayang. Aku terlambat datang ketika ibu angkatku sedang sakit keras, sedangkan ayahku di luar kota sedang bekerja. Bahkan kabar ibuku sakit baru kuketahui dari tetangga yang tidak sengaja bertemu denganku. Seumur hidupnya ibuku tidak pernah menceritakan perihal sakit yang dideritanya. Ternyata selama ini ibu mengidap kanker stadium lanjut. Ini sungguh menjadi penyesalan sepanjang hidupku. Meski dia bukan ibu kandungku namun dia telah memberikan kasih sayangnya kepadaku layaknya kasih seorang ibu kepada anak kandungnya. Karena ibu tidak diberi kesempatan mendapatkan keturunan dari rahimnya sendiri. Kurasakan kasih sayang ibu yang tulus kepadaku. Namun di usia senjanya aku tidak sempat membuat dia bahagia.

Setelah kepergian ibu aku seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Tidak tahu arah tujuan. Bahkan aku sempat dikira keluarga sudah gila. Karena aku selalu mengurung diri di kamar. Kadang aku tertawa sendirian, kadang menangis. Persis seperti orang yang kurang waras. Akhirnya, aku dibawa ke psikiater. Disana aku dirawat dan dipertemukan dengan seorang perempuan. Aku menamainya Angel, karena dengan bantuannya aku bisa kembali ke kehidupan normalku. Dan bertemu dengan kamu.

Lalu, perempuan itu?

Dia sudah menikah.

Owh, aku turut sedih mendengar kisahmu. Sekarang aku sadar, Tuhan selalu mempunyai cara untuk membuat kita kuat. Tuhan memiliki jurus-jurus jitu sehingga kita selalu mensyukuri apa yang telah diberikanNya.

Yup, aku setuju dengan pendapatmu. Yang terpenting tidak ada lagi kata-kata pesimis keluar dari bibirmu. Aku ingin kamu terus berjuang menggapai apa yang kamu impikan. Buktikan pada orang-orang bahwa kamulah pemenangnya. Tidak ada yang mustahil dalam hidup ini Grace, selama kita percaya ada tangan Tuhan yang menjamah mimpi-mimpi kita. Aku yakin kamu bisa melewati masa-masa kritis ini seperti kamu telah berhasil melewati cadas sore tadi. Anggap saja masalah yang datang adalah batu cadas yang harus kamu lewati. Bagaimana perasaan kamu setelah meniti cadas tadi?

“wah, aku sungguh takut. Yang ada dipikiranku saat itu hanya kematian. Sedikit saja kaki ini tergelincir maka tamatlah hidupku.

Nah, begitu juga masalah hidup. Kita selalu merasa takut untuk melewatinya. Tetapi jika kita mencoba bertahan dan perlahan menyelesaikan satu per satu maka kita akan menemukan solusinya. Intinya, life is struggle, betul tidak?

Hehe, betul, betul. Aku setuju. Makasih Zack supportnya, jawabku sambil tersenyum.

Sama-sama. Aku tahu bagaimana perasaan kamu karena aku juga pernah mengalaminya. Ujar Zack mengakhiri pembicaraan malam itu.

* * *

Aku benar-benar plong setelah berbagi dengan Zack. Sepulang dari pendakian aku masih sering kontak dengan Zack. Dia selalu menyupport apapun yang kulakukan. aku bahagia telah mengenal Zack. Aku berharap Zack menjadi teman sejatiku. Tetapi akhir-akhir ini aku kesulitan menghubungi Zack. Setelah sms terakhirnya kepadaku. Dia mengirimkan sandek yang aku tidak tahu maknanya.

Isi smsnya:
Aku ingin pulang, ayah ibu merindukanku. Terimakasih telah menemani hari-hariku. Love you..:)

 Aku tidak tahu dia kemana. Kurasakan sesuatu yang hilang dari jiwaku. Lama aku mencari tahu dimana keberadaan Zack. Akhirnya tanpa sengaja aku membaca sebuah postingan seseorang yang ditag ke facebook Zack. Seketika tubuhku melemah. Zack telah pulang dan berkumpul dengan ayah ibunya untuk selamanya. Dia terjatuh ketika melakukan pendakian ke Gunung Kerinci. Tuhan memanggilnya kembali di Gunung Kerinci. Aku melanjutkan membaca postingan, sebuah surat yang difoto dan sepertinya itu tulisan tangan Zack.

Dear Grace,
Perempuan tangguh penyemangat hidupku. Banyak cerita yang telah kita paparkan. Untaian kata yang selalu memberi energi kehidupan. Setiap saat aku selalu merindukan kehadiran pesan singkat darimu. Meski hanya untuk mengucapkan selamat pagi, selamat tidur atau sudah makankah?

Bagiku itu adalah sebuah suntikan yang menambah suplemen hidupku. Aku selalu ingin membuatmu tersenyum agar tidak ada lagi gurat kesedihan yang membayang dari wajah sendumu.

Aku selalu ingin mendengar tawa renyahmu ketika di Telaga Dewi usai cerita panjang kita. Entah apa yang merasuki tubuhku sehingga aku merasakan aliran listrik ribuan volt ketika setiap kali namamu terlintas dibenakku. Namun aku khawatir mengungkapkannya karena tidak ingin melukai hatimu. Kupikir ini hanya perasaan sesaat dan sepihak saja. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu dari hidupku ketika aku mengutarakan perasaan yang sesungguhnya.

Maaf sayang, aku tidak memberimu kabar beberapa waktu lalu. Aku ingin menyendiri dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan hatiku. Untuk meredamnya aku mencoba bertarung dengan Kerinci. Saat ini aku sedang di puncak Kerinci. Menikmati purnama sendirian. Aku teringat ketika kita awal berkenalan di Telaga Dewi. Tiba-tiba hati ini terasa sakit. Sakit menahan rindu padamu. Entah kenapa hatiku ingiiiinn sekali menulis surat ini untukmu. Tidak peduli aku berani atau tidak mengirimkannya untukmu nanti.
Grace, terimakasih atas bahagia yang kau ukir dalam sketsa hidupku. Maafkan aku jika pernah menorehkan luka dihatimu. Love you, Grace.

Zack

Zack, kenapa harus begini? Aku telah lama menunggu kata-kata itu Zack. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku kembali ke Telaga dan menghapus kenangan itu Zack? Haruskah???

End


________

[1] Telaga yang terdapat di Gunung Singgalang, Sumatera Barat
[2] Salah satu Gunung di Pandai Sikek (Sumatera Barat) dengan ketinggian 2762 mdpl



Kamis, 29 Agustus 2013

Lirik Right Here Waiting For You

Right Here Waiting For You
(Di sini menunggumu)

Oceans apart day after day
Diseberang lautan hari demi hari

And I slowly go insane
dan perlahan aku hilang dalam kegilaan

I hear your voice on the line
Aku dengar suaramu di satu arah

But it doesn't stop the pain
Tapi tetap tidak bisa menghilangkan rasa sakitku

If I see you next to never
Apakah aku dapat melihatmu lagi nanti

How can we say forever
Bagaimana bisa kita dapat bersama

Wherever you go
kemanapun kau pergi

Whatever you do
Apapun yang kau lakukan

I will be right here waiting for you
Aku akan selalu menunggumu di sini

Whatever it takes
Apapun yang terjadi

Or how my heart breaks
Atau betapapun sakitnya hatiku

I will be right here waiting for you
Aku akan selalu menunggumu di sini


I took for granted, all the times
Aku menjalani semua yang seharusnya, setiap waktuku

That I thought would last somehow
yang terkadang seperti akan berakhir

I hear the laughter, I taste the tears
Aku mendengar setiap tawa, aku merasakan tangis

But I can't get near you now
Tapi aku tidak bisa di dekat mu saat ini

Oh, can't you see it baby
Oh,  dapatkah kau melihatnya sayang

You've got me going crazy
Kau telah membuat ku jadi gila


Wherever you go
Kemanapun kamu pergi

Whatever you do
Apapun yang kamu lakukan

I will be right here waiting for you
Aku akan selalu di sini menunggumu

Whatever it takes
Walau apapun yang tejadi

Or how my heart breaks
Atau betapapun sakitnya hatiku

I will be right here waiting for you
Aku akan selalu di sini menunggumu

I wonder how we can survive
Aku tidak percaya bagaimana kita dapat menjalani ini

This romance
Percintaan ini

But in the end if I'm with you
Tapi pada akhirnya jika aku bersamamu juga

I'll take the chance
Aku akan mengambil kesempatan itu


Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
Waiting for you





Yuk lihat videonya:

Lirik Lagu From This Moment_ Shania Twain

"I do swear that I'll always be there.
I'd give anything and everything and I will always care.
Through weakness and strength, happiness and sorrow,
for better for worse, I will love you with
every beat of my heart."


 
From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on

I give my hand to you with all my heart
Can't wait to live my life with you, can't wait to start
You and I will never be apart
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment on

You're the reason I believe in love
And you're the answer to my prayers from up above
All we need is just the two of us
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment
I will love you as long as I live
From this moment on



Yuk Nonton disini :)

From This Moment 

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt Informasi lomba yang akan dibagikan dalam website lomba selanjutnya, adalah Lomb...