Menulis
adalah salah satu cara dalam pengungkapan ide-ide kepada khalayak ramai.
Disamping sebagai bentuk kreativitas pikiran, menulis juga merupakan salah satu
aktivitas yang sedang maraknya dibicarakan masyarakat terutama kalangan
pendidikan seperti guru. Karena adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan
seorang guru menulis buku baik itu fiksi maupun non fiksi untuk kenaikan
pangkat.
Oleh
karena itu, salah satu wadah kepenulisan di Batusangkar, Jaringan Asah Pena
turut mengambil peran dalam mewujudkan impian para penulis-penulis pemula yang
ingin mahir menulis dan mempublikasikan karyanya. Mengingat wadah kepenulisan
di Batusangkar masih belum terpromosikan dengan baik sehingga Jaringan Asah
Pena mencoba menawarkan kesempatan yang langka ini dengan mengadakan Workshop
Menulis Buku dalam 1 Jam. Hal ini terlihat masih banyak kalangan penulis tidak
tahu kemana harus mengkonsultasikan karyanya. Ini terbukti dari antusiasme
peserta Workshop yang diadakan hari Rabu, 5 Juni 2013 di Auditorium STAIN Batusangkar.
Workshop
yang didalangi oleh empat orang Mahasiswi dan Presiden Jaringan Asah Pena ini
berjalan dengan sukses. Kegiatan ini dalam perencanaan akan diadakan pukul
08.00 pagi sempat molor satu jam karena menunggu pemateri yang sedikit
terlambat. Akan tetapi hal ini tidak mengurangi antusias peserta dalam menunggu
kehadiran pemateri workshop.
Tepat
pukul 09.00 WIB, acara Workshop resmi dibuka oleh pembawa acara. Acara diawali
dengan perkenalan pemateri satu per satu. Pemateri pertama yaitu Muhammad Muhsin
Lahajji, penulis Novel Perjalanan Menuju
Langit (PML) yang berasal dari Kota Arang, Sawahlunto.
Dilanjutkan dengan
Pemateri Kedua Zuraini Juita atau lebih dikenal dengan Phalosa Aini, penulis
Buku Kekasihku, Saranghae Yo yang
merupakan Mahasiswi STAIN Batusangkar, Jurusan Tadris Matematika.
Terakhir,
Ahmad Kindi, Penulis Buku Cinta Dakwah dan beberapa buku lainnya, yang
merupakan Presiden Jaringan Asah Pena.
Setelah
penyampaian Curriculum Vitae masing-masing pemateri pembawa acara langsung
memberikan kesempatan kepada masing-masing pemateri untuk menyampaikan
jurus-jurus jitu dalam menulis.
Diawali dengan Muhammad Muhsin Lahajji, penulis
muda dari Kota Sawahlunto ini memulai penyampaian materi dengan sangat apik
sehingga peserta bersemangat dalam menikmati sajian-sajian yang diberikan
pemateri. Muhsin mulai menceritakan bagaimana proses awal dalam penulisan
novelnya, kemudian berbagi tips menulis serta bagaimana menerbitkan karya agar
mempunyai nilai jual.
Menurut Muhsin, dalam menulis hal dasar yang perlu
diingat adalah menulislah dengan hati. Karena segala sesuatu yang dikerjakan
dengan hati dan penuh cinta akan memberikan efek yang luar biasa termasuk
menulis. Hal ini telah dibuktikannya melalui Novel PML karyanya. Muhsin juga
menjelaskan bagaimana naskah kita tembus penerbit besar seperti Gramedia, Tiga
Serangkai, dan lainnya. Namun, semua itu tidak terlepas dari usaha keras dan
perjuangan tiada henti untuk mempublikasikan karya.
Satu
jam adalah waktu yang singkat untuk bercerita namun tongkat estafet harus
diberikan kepada pemateri kedua, Phalosa Aini. Penulis buku Kekasihku,
Saranghae yo ini mulai menceritakan bagaimana dia bisa tersesat dalam dunia
literasi. Padahal awalnya dia tidak mempunyai kemampuan atau bisa dikatakan dia
tidak begitu berminat menulis. Dia secara gamblang mengatakan kalau dia selalu
mengeluh ketika pelajaran mengarang sewaktu dia di Sekolah Dasar dulu.
Namun,
seiring berjalannya waktu dia mulai berpikir kalau dia tidak menulis apa yang
bisa dia wariskan untuk anak cucunya nanti. Dia tidak bisa menjamin akan
meninggalkan harta yang banyak karena harta tidaklah kekal. Akhirnya dia
merintis impiannya dengan mencoba menulis cerpen dan beberapa puisi. Diakuinya
dia mengalami kesulitan dalam menulis puisi ketimbang cerpen.
Inspirasi dalam
menuangkan ide-ide sering ia dapat setelah membaca novel, buku-buku motivasi
atau setelah menonton film. Dia percaya dengan The Power of Dream, sesuai
dengan motto hidupnya bermimpilah, lalu wujudkan dengan anggun. Setelah
melewati lika-liku yang panjang akhirnya dia mampu menelurkan lima buah buku
semenjak tahun 2011 hingga sekarang. Dari lima buku tersebut, satu buku dia
tulis sendiri dan empat lainnya merupakan antologi yang dia garap bersama
teman-temannya di dunia maya. Kelima buku tersebut adalah
1. Kekasihku,
saranghae yo (Phalosa Publishing, 2013)
2. 99
Pesan Kerinduan untuk Presiden (Leutika Prio, 2011)
3. A
Thousang of Hallyu (Wehzhu Pubslihing, 2012)
4. Writing
Dream (Leutika Prio, 2011)
5. Tuhan,
Sampaikan Cintaku (Leutika Prio, 2011)
Meski
telah mempunyai beberapa karya namun dia masih mempunyai impian untuk
melahirkan sebuah novel yang inspiratif seperti Novel PML, ujarnya. Dia
berpesan kepada penulis pemula jangan pernah patah semangat dalam menulis
karena menulis itu butuh kesabaran dan pengorbanan. Dan ketika karya kita telah
terbit jangan berhenti sampai disitu karena untuk menjadi penulis yang
professional butuh proses. Kemudian dia juga berbagi pengalaman sepanjang
proses penerbitan bukunya tidaklah berjalan dengan mulus. Bagaikan mendaki
gunung kita juga akan melewati batu cadas yang curam.
Dia menceritakan pernah
mendapat pujian ketika buku-bukunya terbit akan tetapi bukunya pernah dipandang
sebelah mata karena diterbitkan secara indie. Baginya komentar negatif itu
perlu untuk mendongkrak motivasi kita untuk menjadi lebih baik. Disinilah kita
menunjukkan bahwa seorang penulis itu berjiwa besar. Siap menerima kritikan
dari semua pihak. Phalosa percaya kekuatan tangan Tuhan dalam mewujudkan
mimpi-mimpi kita. Begitulah dia memotivasi para peserta workshop dengan
lantangnya di atas panggung.
Usai
pemberian materi dari Phalosa Aini, dilanjutkan oleh Presiden Jaringan Asah
Pena, Ahmad Kindi. Penulis Buku Menjadi Kaya Raya dalam 5 Menit ini memulai
aksinya dengan penuh semangat. Awalnya Ahmad Kindi menyuruh peserta berdiri dan
melakukan beberapa gerakan untuk meregangkan otot-otot mereka karena sudah dua
jam para peserta duduk mendengarkan materi. Kemudian dia mulai bercerita
bagaimana menulis buku dalam waktu 30 hari, kemudian bagaimana menulis buku
dalam satu hari. Dia menyampaikan tips dan trik menulis untuk penulis pemula.
Dan banyak motivasi menulis yang membuat peserta semakin semangat untuk
menulis.
Terakhir,
Ahmad Kindi memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktekkan ilmu yang
mereka dapat dengan menuliskan sebuah cerpen atau puisi. Langsung ACTION!
Diakhir acara, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi seputar
kepenulisan.
Acara
yang direncanakan hingga pukul 12.30 tersebut molor hingga pukul 14.30. Hal ini
dikarenakan keasyikan peserta menikmati suguhan dari pemateri. Akan tetapi
diskusi tidak berakhir sampai disana karena masing-masing pemateri memberikan
kesempatan kepada peserta untuk diskusi lanjutan dengan menghubungi pemateri
melalui facebook, twitter maupun email.
Kemudian
peserta mendapatkan doorprize bagi karya yang dipilih oleh ketiga pemateri.
Masing-masing pemateri menggawangi satu tulisan plus komentar kenapa memilih
karya peserta tersebut sehingga tampak kriteria pemilihannya. Peserta yang
karyanya terpilih akan mendapatkan buku masing-masing satu buah dan plus satu
CD yang berisi tiga buah materi Hypnotic Writing Edisi Bahasa Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar