Resonansi Jiwa [3]
PERSAUDARAAN
Ada dua
orang bersaudara bekerjasama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang
seorang si kakak telah menikah dan memiliki keluarga yang cukup besar. Sedangkan
si adik masih lajang dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba
mereka selalu membagi hasil sama rata, selalu begitu.
Pada
suatu hari si adik yang masih lajang itu berpikir.
“Tidak
adil rasanya jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih
lajang sedangkan kebutuhanku hanya sedikit.”
Maka
demi si kakak setiap malam, ia mengambil sekarung padi miliknya dan diam-diam
ia meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung padi itu ia anggap
cukup untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya
Sementara
itu si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Dan Ia
berpikir, tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil yang kami
peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika
aku tua. Sedangkan adikku tidak punya siapa-siapa. Tidak akan ada yang peduli
jika nanti dia tua dan miskin. Sepertinya ia berhak mendapatkan hasil lebih
dari aku.
Karena
itu setiap malam secara diam-diam ia pun mengambil sekarung padi dari
lumbungnya dan memasukkan ke lumbung milik adik satu-satunya itu. Ia berharap
satu karung itu dapat mengurangi beban adiknya kelak.
Begitulah
selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara
padi di lumbung keduanya tidak pernah berubah jumlah. Sampai suatu malam
keduanya bertemu ketika sedang memindahkan satu karung ke masing-masing lumbung
saudaranya. Dan di saat itulah mereka sadar dan saling menangis berpelukan. Mereka tahu DALAM DIAM ADA CINTA YANG
SANGAT DALAM YANG SELAMA INI MENJAGA PERSAUDARAAN mereka. Ada HARTA yang justru
menjadi PEREKAT CINTA bukan PERUSAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar