Senin, 26 Agustus 2013

My Adventure in Merapi Mountain




Aku pikir, aku telah lupa bagaimana menulis setelah memoriku dihantam dengan berbagai persoalan yang harus dipecahkan sendiri. Setelah beberapa hari pulang dari masa-masa penginstalan memori. Aku berusaha kencan lagi dengan My Sweety Blacky, laptop kesayanganku. Karena dialah teman setia yang menemani merekam jejak petualanganku. Gomawo Blacky :)

Jum’at, 16 Agustus 2013, 08.30 WIB at Batusangkar.

Lelah dengan berbagai masalah dan kesibukan, kuputuskan menerima ajakan kakakku untuk mengunjungi Merapi pada tanggal 16 Agustus 2013.
Merapi, salah satu Gunung yang terletak di Koto Baru padang panjang, Sumbar.

Berbagai macam perasaan yang muncul saat pembicaraan di telepon kala itu. Bagaimana tidak, impian beberapa hari ini akhirnya dikabulkan Tuhan.
Aku masih ingat ketika melakukan perjalanan ke kampung halaman.
Tatapan Merapi begitu menggoda akhirnya kuabadikan dalam beberapa jepretan dan video.
Dalam hati aku berkata, “Tuhan, pertemukan aku dengan Merapi," lirihku.
"Dan, Merapi, tunggu aku”.

Meski saat itu aku tidak tahu kapan akan mengunjunginya. Namun setiap impian yang diagungkan dalam lantunan doa akan diberikan jalan oleh Tuhan untuk menggapainya, seperti yang ku alami kemarin.


Salah satu foto Merapi yang diambil di salah satu jalan dekat Batusangkar


Desiran didada membuatku tidak sabaran untuk melakukan perjalanan.
Satu hal yang membuatku tidak percaya akan diriku sendiri adalah melawan rasa takut yang muncul dibenakku. Takut karena melakukan perjalanan sendiri ke Koto Baru dengan angkutan umum. Namun desakan untuk mewujudkan impian telah mengalahkan ketakutan itu sendiri. 

Inilah pelajaran pertama yang bisa kusimpan dan kubagikan kepada anak cucuku nanti..:D

“Bermimpilah, lalu berdoa kepada Tuhan dan berusahalah mewujudkannya. Lawan semua ketakutan yang akan menghalangi perjalanan dalam menggapainya”

Sebelum cerita ini ngalor ngidul aku harus bilang kalau ini bukanlah sebuah panduan dalam mendaki Gunung Merapi. Tetapi ini adalah murni catatan hati seorang pengembara dalam mewujudkan serpihan impian yang dibangunnya. Bagi sebagian orang mungkin ini adalah hal biasa namun bagi pengembara seperti aku, Ini Adalah Sesuatu Yang Luar Biasa.

Jejak ini akan kumulai dari persiapan yang serba buru-buru. Karena pendakian akan dimulai usai shalat Jum’at sedangkan aku baru dikabari pukul 08.30 pagi Jum’at. Aku mempertimbangkan agar bisa tepat waktu sampai di Koto Baru. Pukul 10.00 aku mulai perjalanan dengan menaiki angkutan umum jurusan Batusangkar-Bukittinggi. Dengan membaca Bismillah aku mulai petualangan. Berharap semua baik-baik saja hingga aku kembali ke Batusangkar. Satu kesalahan yang kulakukan, tidak memberitahu keluarga dalam keberangkatan ini. Ini yang membuatku sedikit khawatir. Namun aku percaya karena perjalanan yang kulakukan bukanlah perjalanan maksiat, Insya Allah tidak apa-apa.

Selama perjalanan mataku tidak lepas dari Merapi. Puncaknya yang berdiri kokoh seakan menantangku agar segera sampai disana.

“Merapi, Insya Allah kita akan bertemu beberapa jam ke depan, tunggu aku.”

Pukul 13.00 aku sampai di Bukittinggi kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki angkot menuju Koto Baru. Sampai di Koto Baru bertemu dengan rombongan pendakian yang menunggu bersama kakakku, Ela Idriati. Satu per satu kami berkenalan, ada Daus atau Nero sapaan kerennya sekaligus pimpinan rombongan, dia Mahasiswa tingkat akhir STAIN Bukittinggi. Ada Rike, adik jelek dari STAIN Kerinci, hehe peace dek… :) kemudian ada Ian juga dari Kerinci, keingat film 5 cm dech, Ian rada mirip postur tubuhnya dengan Ian di 5 cm… iya kan Ian…:)

Usai berkenalan dan berbincang-bincang kami menambah energi cacing dulu biar selama pendakian tetap semangat. :)

Tepat pukul 15.00, kami berkemas dan melakukan perjalanan ke Pos Merapi, di Pos kami diminta mengisi buku tamu, nama, alamat serta nomor handphone yang bisa dihubungi sekaligus kami menitipkan kendaraan.
Sembari menunggu rekan-rekan yang lain kami menyempatkan mengambil gambar untuk kenangan nanti.


Dekat Tower, Gunung Singgalang bisa digapai dengan tangan loh :D


Ini dia, Adik jelekku, Rike :)

Rike dan Kak Ela


Ini Ian


Sayangnya foto ketua rombongan belum kelihatan yaa…:)

Usai jepret-jepret kami melanjutkan perjalanan. 
Di kiri kanan jalan kami menemui petani yang sibuk di ladang mereka. Beberapa menit kemudian kami sampai di KSDA. Setelah kami mulai menempuh jalan setapak. Selama perjalanan kami bertemu dengan pendaki yang datang dari berbagai daerah. Moment yang sangat tepat untuk menyambut Hari Kemerdekaan.


Di mata air Kodok kami bertemu pendaki dari Batusangkar, anggota Artevac dan Alumni SMA 1 Batusangkar, bang Erick dkk.



Nah, ini dia ketua rombongan baru muncul, yang pake baju hitam, Daus.



Mengabadikan kenangan :)


Setelah mengambil air untuk persiapan selama perjalanan nanti kami melanjutkan perjalanan. Langkah demi langkah kami ayunkan dengan penuh semangat. Meski dengan peluh bercucuran canda tawa selalu mengiringi perjalanan kami. Suatu keberuntungan bagi para pendaki karena cuaca sangat cerah. Tidak sama ketika aku dan kawan-kawan saat mendaki Gunung Singgalang. Ketika perjalanan diguyur hujan. Terima kasih Tuhan…


Numpang narsis di salah satu tenda pendaki..:)


Nah, teman-teman pasti ingat dengan duo Bangkinang ini, hehe ^_^



Mereka adalah beberapa rekan-rekan yang bertemu selama pendakian. Selama perjalanan menuju cadas sangat banyak kami bertemu dengan pendaki lain. Ada yang dari Padang, Bukittinggi, Bangkinang, Medan, dan dari Batusangkar juga. Ada anak Pramuka, Mapala, Sispala dan KPA dari berbagai daerah. Masih banyak rombongan yang melakukan perjalanan yang sama dengan kami. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Tepat pukul 23.00 kami sampai di cadas dan mendirikan camp disana. Usai makan malam dan bercerita sambil menikmati pemandangan alam bebas kami beristirahat. 

Sabtu, 17 Agustus 2013.

Di bawah ini adalah pemandangan di cadas sekaligus lokasi camp para pendaki. Sebagian pendaki sedang menuju puncak.


Pemandangan Gunung Singgalang dilihat dari Merapi



Berfoto di dekat tenda, Kak Ela, Daus dan Rike.


Usai sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan ke Puncak melewati cadas.



 Cadas dilihat dari ketinggian


Para petualang, cemungut pak, hehe :)


 cadas






 Pengibaran Bendera sepanjang 1000m dari cadas hingga puncak
 oleh Tim Lebah Semak Belukar



Mengabadikan kenangan di Tugu Abel




Its me, Aini.



She is My Sistha, Ela




My Brotha, Daus


My Young Bro, Rike



My Young Bro, Ian




Upacara Proklamasi Kemerdekaan






Dibelakangku adalah kawah Merapi





Ini rombongan dari Tim Parimbo Minangkabau, ada Bang Anjank (yang pakai topi), Kak Ela, dan Bayu.



Ini juga salah satu Tim Parimbo juga, ZIkra with his friend :)



Barisan para petualang

Jalan menuju puncak, duo girl


Jalan Menuju Puncak, Three Boy


Negeri di atas awan :)









Pasar kaget di jalan menuju Merapi

Huft, sepertinya sampai disini dulu ceritaku... maybe next time to be continued in another adventure :)

See You :)



Tidak ada komentar:

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt Informasi lomba yang akan dibagikan dalam website lomba selanjutnya, adalah Lomb...