Senin, 28 April 2014

Satu jam bersama Writer dan Best Teacher in Indonesia, Bapak Marjohan, M.Pd



 OLEH PHALOSA AINI

Tepat tanggal 27 April 2014, pukul lima sore aku bertemu Bapak Marjohan atau lebih dikenal dengan Uncle Jo yang berkunjung ke kost-anku. Pembicaraan penuh inspirasi itu bermula ketika Uncle menceritakan pengalaman-pengalaman beliau menjadi Guru Berprestasi. Awalnya Uncle Jo tidak berniat untuk mengikuti ajang pemilihan Guru berprestasi di Kecamatan. Uncle memberikan kesempatan kepada guru-guru muda. Namun guru-guru yang lain tidak mau ikut pemilihan tersebut. Akhirnya beliau ikut dan mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Diluar dugaan, ternyata Uncle Jo meraih juara di tingkat kecamatan, kemudian lanjut ke tingkat kabupaten, masih juara lagi, kemudian ke tingkat provinsi, Uncle Jo masih bintangnya. Akhirnya Uncle Jo menjadi utusan Provinsi Sumatera Barat menuju ke tingkat Nasional.

Selama di Jakarta, Uncle bertemu dengan guru-guru dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa guru memperkenalkan diri dan memberikan cendera mata kepada Uncle. Wah, apa ini, pikir Uncle. Menurut Uncle itu adalah salah satu trik untuk menjatuhkan mental kita. Akan tetapi hal itu tidak berpengaruh terhadap Uncle. Beberapa rekan Uncle mengalami sedikit goncangan, mereka khawatir karena takut tidak mendapat juara atau membuat malu daerah mereka. Uncle Jo tetap santai menikmatinya.
Sewaktu presentasi dilakukan para guru telah tampil dan menunjukkan kemampuannya ketika ditanya oleh para juri. Dan tiba giliran Uncle Jo untuk menunjukkan kemampuannya di depan dewan juri.

Seketika Uncle langsung diberondong dengan berbagai pertanyaan.

“Apakah Anda punya tulisan yang terbit di Koran?”
“Iya, salah satunya di Singgalang, Haluan dan Canang,” jawab Uncle.
“Apakah Anda punya buku yang telah dipublikasikan?”
“iya, saya punya lima buah buku yang terbit di penerbit nasional” lanjut Uncle.

Selain itu Uncle punya beberapa artikel yang terbit di tingkat Internasional. Uncle juga menguasai beberapa bahasa Asing seperti Bahasa Arab, Bahasa Perancis tentunya juga Bahasa Inggris. Di saat Uncle diminta membaca artikel berbahasa Perancis, dewan juri kagum dengan kemampuan Uncle. Siapakah guru Uncle belajar Bahasa Perancis? Guru Uncle yaitu Dr. Louis deharveng, Dr. Anne Bedos dan Dr. Francois Brouquisse, dimana mereka adalah ahli biologi dan tertarik melakukan riset di seputar Kabupaten Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. Sawahlunto Sijunjung dan Kab. Lima Puluh Kota.

Usai sesi presentasi, para guru menantikan saat yang mendebarkan. Khawatir tidak memperoleh juara. Uncle sendiri hanya berharap mendapat juara harapan. Mengingat persaingan guru-guru di pulau Jawa sangat tinggi. Kualitas mereka bagus-bagus kata Uncle.

Ternyata dalam pengumuman tidak ada perolehan juara harapan. Juara yang diumumkan hanya juara satu sampai tiga. Pupuslah harapan Uncle membawa nama Sumatera Barat ke kancah Nasional.
Para peringkat telah diumumkan oleh dewan juri, mulai dari peringkat tiga, dua, namun Sumatera Barat terlewatkan. Uncle mencoba tetap optimis dan berpikir positif. Menurut Uncle yang terbaik berasal dari Pulau Jawa meski dalam hati juga berharap untuk menjadi juaranya. Ternyata, yang dipanggil sebagai juara 1 Tingkat Nasional adalah Uncle sendiri. Kaget bercampur haru yang dirasakan Uncle kala itu. Bagaimana tidak, persaingan yang sangat ketat telah dilewati Uncle dengan sukses.

Wah, tidak terbayangkan bagaimana perasaan Uncle. Sebagai jebolan fakultas keguruan aku juga ingin meniru semangat Uncle menjadi guru yang berprestasi. Menguasai berbagai bidang keahlian. Guru berkemampuan ganda, ujar Uncle. Dan hingga sekarang aku masih belajar untuk mewujudkan impian-impianku.

Uncle juga mendoakan semoga aku bisa menjadi best woman writer, Aamiin. Gracia Uncle, semoga Phalosa mampu menjadi guru teladan nan berprestasi seperti Uncle.
Sosok Uncle Jo sangat sangat menginspirasi hidupku, Uncle juga menyemangatiku untuk belajar Bahasa Inggris. Juga menyarankan untuk menulis artikel berbahasa asing. Ya Uncle, Phalosa akan selalu mengingat motivasi-motivasi yang Uncle berikan.

Motivasi Uncle yang lainnya adalah rajin membaca, dengan membaca kita mampu menguasai dunia. Waah, sahabat… sungguh aku tidak percaya sosok berprestasi yang rendah hati ini semakin membangkitkan semangat untuk belajar lebih tekun lagi. Bukan niat melebih-lebihkan tapi ini adalah faktanya. Uncle yang selalu ramah dan tidak pandang level apapun selalu punya cara untuk mendongkrak motivasi kita.

Sepanjang pembicaraanku dengan Uncle, ada satu hal yang sedikit membuatku kaget ketika ditanyain Uncle.

“Siapa soulmatenya, Phalosa?”

Aduhaay, pertanyaan ini benar-benar belum bisa jawab Uncle. 

Jika ada pangeran yang datang mulailah membuka hati, kata Uncle. Jangan sampai hal ini terlupakan karena mengejar karir. Duh, nasehatnya ngena banget, hehe.

Insya Allah Uncle, hanya itu yang bisa kuucapkan. :)

Begitu banyak ilmu yang dapat kuperoleh dari Uncle,
1.     Rajin membaca dan rajin menulis
2.    Selalu berpikir positif dan percaya diri
3.    Tingkatkan kemampuan diri (berkemampuan ganda-red)
4.    Kuasai berbagai bahasa asing
5.    Tetap ramah, rendah hati dan tidak sombong meski telah menjadi juara
6.    Selalu semangat memotivasi orang-orang yang ditemuinya
7.    Senang berbagi pengalaman dan ilmu
8.    Selalu siap mental dalam menghadapi berbagai situasi
9.    Kejar cita tapi cinta jangan dilupakan J

Terakhir, semoga ilmu, motivasi dan nasehat yang Uncle berikan menjadi ladang amal buat Uncle. Gracia Uncle Jo :)

Tidak ada komentar:

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt Informasi lomba yang akan dibagikan dalam website lomba selanjutnya, adalah Lomb...