Senin, 13 Agustus 2012

Resonansi Jiwa [11] Pertunjukan akhir


Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. 

Beberapa hari kemudian ia menemukan anak ular dan mulai melatihnya. 

Mula-mula anak ular itu dibelitkan kepada kakinya. 

Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang berbahaya diantaranya membelit tubuh pelatihnya. 

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik pemain sirkus itu pun mulai mengadakan pertunjukan untuk umum.

Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. 

Uang yang diterima semakin besar. 

Suatu hari permainan pun segera di mulai. 

Atraksi demi atraksi silih berganti. 

Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukan. 

Akhirnya tibalah acara yang mendebarkan yaitu permainan ular. 
Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk melilit tubuhnya. 

Seperti biasa ular itu melakukan apa yang diperintahkan pelatihnya.

 Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. 

Makin lama makin keras lilitannya. 

Pemain sirkus kesakitan. 

Oleh karena itu, ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya tetapi ia tidak mematuhinya. 

Sebaliknya ia makin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton menjadi panik. Ketika jeritan memilukan terdengar dari pemain sirkus tersebut. 

Dan Akhirnya ia meninggal.
#Summary
Dari kejadian di atas kita bisa renungkan bahwa kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. 

Kita merasa tidak terganggu dan dapat mengendalikannya. 

Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk mengatasinya. 

Tetapi pada kenyataannya apabila dosa itu telah mulai melilit kehidupan kita, kita akan susah untuk melepaskan diri darinya.




Tidak ada komentar:

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt

Lomba Menulis dari FPKS DPR RI, Hadiah 80 Jt Informasi lomba yang akan dibagikan dalam website lomba selanjutnya, adalah Lomb...